Selasa, 11 September 2012

Soal Tugas Analisis Proses Bisnis (Extension Class)



Koperasi Talenta adalah koperasi yang mengelola simpan-pinjam bagi anggotanya, berikut ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh Bagian Kredit dalam menangani pemberian pinjaman bagi para anggotanya:

  • Setiap kali bagian Kredit akan memberikan pinjaman kepeada Anggota, maka Anggota harus mengisi Formulir Permohonan Pinjaman yang berisi: Nomor FPP, Tanggal Permohonan, No. Anggota, Nama Anggota, Jumlah Permohonan, dan Keperluan. Kemudian oleh Bagian Kredit dicatat dan disimpan kedalam Arsip FPP. Berdasarkan Arsip FPP tersebut, Bagian Kredit membuat Bukti Pinjaman yang diberikan kepada Anggota yang berisi: Nomor BP, Tanggal BP, Nomor Anggota, Nama Anggota, Jumlah Realisasi, Lama Angsuran, Jumlah Angsuran, dan Bunga.

  • Setiap bulan, Anggota wajib membayar angsuran sejumlah Angsuran yang disepakati pada saat Pinjaman yang kemudian oleh Bagian Kredit dicatat dan direkam ke dalam Arsip Angsuran. Berdasarkan Arsip Angsuran tersebut, Bagian Kredit membuat Bukti Angsuran yang diberikan kepada Anggota berisi Nomor BA,  Tanggal BA, Nomor BP, Jumlah Angsuran dan Bunga.

  • Pada akhir bulan, bagian pinjaman selalu membuat Laporan Pinjaman dan Laporan Angsuran yang di berikan kepada Ketua Koperasi.

Soal Tugas Analisis Proses Bisnis (Regular Class)



PT. Elektronika Kupang adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan tunai alat-alat elektronik. Semua transaksi di perusahaan ini di lakukan secara manual. Berikut ini adalah kegiatan-kegiatan yang di lakukan oleh bagian Penjualan dalam melakukan Transaksi penjualan dalam perusahaan:

      1.       Pemesanan Barang
Setiap kali Bagian Penjualan Barang akan menjual barangnya, ia selalu menerima surat pemesanan dari Pelanggan. Berdasarkan surat tersebut, bagian penjualan mencatat dan  merekamnya ke dalam Arsip Surat Pesanan. Berdasarkan arsip surat pesanan tersebut, bagian Penjualan membuatkan Faktur dan Surat Jalan yang dikirimkan kepada Pelanggan sebagai bukti bahwa barang yang dipesan sudah terealisasi dan rangkapnya disimpan sebagai Arsip Faktur dan Arsip Surat Jalan.

      2.       Pembuatan Kwitansi
Apabila Faktur dan Surat Jalan sudah sampai ke tangan Pelanggan, maka Pelanggan mengirimkan Uang Pembayaran yang kemudian oleh bagian Penjualan dibuatkan Kwitansi berdasarkan Arsip Faktur yang kemudian diserahkan kepada pelanggan sebagai bukti pembayaran dan arsipnya disimpan sebagai Arsip Kwitansi.

      3.       Pembuatan Laporan
Setiap Akhir bulan bagian penjualan akan membuat Laporan Penjualan berdasarkan Arsip Faktur dan Laporan Pesanan berdasarkan Arsip Surat Pesanan dan Laporan Pengiriman berdasarkan Arsip Surat Jalan yang ditujukan kepada Kepala Bagian Penjualan.

Senin, 23 Juli 2012

Menilai Orang Lain???

Saya abis membaca sebuah blog dan di situ banyak orang sedang menggunjingkan salah satu tokoh nasional yang setiap aksinya dinilai semakin berlebihan.. Ada yg bilang’ “...aksinya udah lebay bangeet..”, “tindakannya gak nyambung...”, “..cari muka dan perhatian masyarakat...”, dan masih banyak lagi. Bukan hal yang baru, bukan?
Yaahh... udah resiko jadi orang terkenal dan jadi perbincangan orang. Ada yang menilai positif, ada yang negatif. Kita tidak bisa membuat semua orang suka terhadap apa yang kita putuskan dan lakukan. Kita mengkin adalah orang yang suka menilai orang lain. Kita juga mungkin adalah orang sering dinilai. Mengenai hal menilai orang lain ini, detik.com menulis: “Kecenderungan seseorang untuk menggambarkan orang lain dalam ucapan positif merupakan indikator penting dari kepribadian positif orang itu sendiri. Penelitian menemukan bahwa cara seseorang menilai orang lain sama saja dengan menceritakan kesehatan mental diri mereka sendiri, seperti halnya menggambarkan orang yang mereka bicarakan.” Artinya, kalau kita sering memberi nilai positif terhadap orang lain, menunjukkan bahwa kita juga memiliki kepribadian yang positif, bisa menerima perbedaan serta kelebihan dan kekurangan yang dimiliki orang lain, memiliki jiwa sosial yang tinggi, dan bisa menerima diri kita apa adanya.
Hal sebaliknya terjadi bila kita suka menilai negatif terhadap suatu hal. Itu menunjukkan bahwa kita adalah orang yang tidak pandai bergaul, memiliki jiwa narsisme berlebihan (http://id.wikipedia.org/wiki/Narsisisme), bahkan menunjukkan ketidakmampuan kita terhadap suatu hal, dan menunjukkan mental kita kurang sehat.
Sudah sepatutnya penilaian terhadap suatu hal itu ada. Penilaian terhadap suatu hal akan memberi cerminan bagi kita terhadap pencapaian kita. Penilaian terhadap pekerjaan kita akan memberi kita gambaran terhadap kemampuan kita. Penilaian terhadap hasil kerja atau tindakan orang lain seharusnya juga memberi feedback pada kita, bagaimana seharusnya kita bekerja atau bertindak. Sehingga hal ini menunjukkan tidak ada salahnya kita menilai.
Jadi apa yang yang salah dengan menilai orang? Salah Gue? Salah teman-teman Gue? Hahahahaha... Tidak ada yang salah dengan menilai orang lain, tetapi ada hal-hal yang harus diperhatikan: 
  1. Setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan. So, pastikan kita adalah manusia. Hahahahaha... Manusia tercipta dalam kelebihan dan kekurangan supaya saling melengkapi. Seperti halnya ada Pria dan Wanita, persatuan keduanya akan menghasilkan manusia baru. Membicarakan kekurangan orang lain tidak akan membuat kita lebih bagus dari orang itu, lho. Kita juga punya kekurangan. 
  2. Semua orang pernah melakukan kesalahan. Alangkah lebih gentle, lebih bijak dan lebih baik jika kita berani menegur dengan bijak serta membicarakannya secara langsung dengan yang bersangkutan. Jika kita berhasil menyampaikan maksud kita dengan bijak, kita akan melihat orang tersebut berubah menjadi lebih baik, kita pun punya nilai lebih (respect) dari orang tersebut. 
  3. Perlakukan orang lain seperti yang kita ingin untuk orang lain lakukan terhadap kita. Ngerti gak maksud kalimat itu? Hehehehehe... Maksudnya, kalo kita mau dihormati, hormatilah orang lain terlebih dahulu; kalo kita ingin disayangi, sayangilah orang lain terlebih dahulu; kalau kita tidak mau orang menggosipkan kita, jangan menggosipkan orang. Nah, demikian juga dengan hal-hal lainnya. Siapa menanam Mangga, ya akan menuai Mangga juga donk..! 
  4.  Jangan menilai orang hanya dari 1 sisi atau hanya berdasarkan kepentingan kita saja. Harus berimbang. Maksudnya? Maksudnya, setiap tindakan seseorang harusnya berdasarkan pertimbangan tertentu. Nah, jangan sampai kita malu karena salah menilai seseorang. Mending, ajak ngomong langsung orangnya. Dari situ kita bisa menarik kesimpulan terhadap tindakan seseorang – sekali lagi bukan untuk diperbincangkan – dan menjadi nilai tambah dan pelajaran untuk kita. Ada pepatah nih, “Orang pintar belajar dari kesalahannya, tetapi orang bijak, belajar dari kesalahan orang lain”.
  5. Jadilah orang yang bisa dipercaya. Kita tidak akan dipercaya oleh orang lain jika kita suka membicarakan kekurangan orang lain. Saya aja gak mau percaya orang yang seperti itu...
Fren, percaya deh, tidak ada untungnya nge-omongin kekurangan orang... Malah berdampak buruk pada diri kita. Nah, mari buat dunia ini jadi lebih indah. Anda melengkapi hidup saya, Saya melengkapi hidup Anda. Saling menghormati for OnePurpose: Peace.. ^^